(Bahasa Indonesia) REDD berpindah dari hutan ke bentang daratan/seni pertamanan: Lebih serupa, lebih besar dan dengan resiko kerusakan yang lebih besar

Di akhir tahun 1980an, FAO dan Bank Dunia meluncurkan program besar mereka untuk menghentikan kehilangan/penyempitan hutan. Itu disebut dengan Rencana Tindakan terhadap Hutan Tropis (Tropical Forestry Action Plan-TFAP). Sebuah laporan untuk WRM pada 1990 menunjukan bahwa “Rencana Penindakan terhadap hutan Tropis tersebut sangat berbahaya. Jauh dari kekangan kehilangan hutan, rencana itu akan mempercepat penebangan hutan”. Perubahan kecil analysis dari 24 tahun terakhir di perlukan agar dapat di gunakan untuk REDD, REDD+, and mungkin secepatnya, Bentang darat/Seni Pertamanan REDD. Usaha pendekatan Bentang daratan REDD termasuk hutan dan pertanian, dan tinggal puncak-dasar dan rendah diri terhadap hutan-ketergantungan komunitas dan berkolaborasi dengan asosiasi perusahaan pertanian dan sector pembukuan seperti kegagalan FAO dan Bank Dunia untuk Rencana Tindakan terhadap Hutan Tropis pada tahun 1980. Penebangan hutan dan emisi dari itu akan berlanjut, dan dalam proses Landscape REDD akan menyebabkan banyak kerusakan oleh pencemaran hutan-ketergantungan komunitas dan mereka yang memproduksi mayoritas pangan dunia – para petani kecil. Tapi bukan seperti itu caranya jika saja pemerintah memfocuskan tindakan untuk meninggalkan bahan bakar fosil di dalam tanah dan membuat indri pertanian secara bertahap – penyebab emisi terbesar pada sector penggunaan lahan. REDD adalah filter asap untuk menyembunyikan kelambanan pada tekanan tangantan ini.

pdf: REDD berpindah dari hutan ke bentang daratan/seni pertamanan: Lebih serupa, lebih besar dan dengan resiko kerusakan yang lebih besar